Lor separat

Sam vocabular

Tequilas Flamejantes

Lorem Ipsum

ChatBox

Followers

About Me

Foto Saya
sakti arri nugroho
Lihat profil lengkapku
RSS

Sosialisasi Tanggap Bencana Bromo Terus Digalakkan
Nusantara / Minggu, 28 November 2010 02:23 WIB

Metrotvnews.com, Malang: Tim penanggulangan bencana Kabupaten Malang, Jawa Timur, gencar melakukan sosialisasi tanggap bencana serta pemetaan jalur evakuasi pengungsian kepada warga di seputaran kawah Gunung Bromo. Ini sekaligus mendata warga di lereng Bromo.

Sabtu (28/11), puluhan ketua RT dan ketua RW serta perwakilan adat Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, mengikuti sosialisasi tersebut. Sosialisasi dimaksudkan untuk mengantisipasi jika letusan Bromo makin membesar.

Dalam sosialisasi itu, warga diminta untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Itu meski Desa Ngadas termasuk dalam kawasan terdampak letusan Bromo.

Satuan Koordinator Pelaksana Bencana Kabupaten Malang menetapkan Desa Gubuk Klakah dan Desa Wringin Anom, Kecamatan Poncokusumo, sebagai lokasi pengungsian. Jaraknya dari tujuh hingga 10 kilometer dari Desa Ngadas.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan

Pemanasan global akan mempengaruhi perubahan lingkungan seperti: perubahan cuaca dan lautan, pergeseran ekosistem dan degradasi lingkungan.

Perubahan cuaca dan lautan
apat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem
dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Mengapa hal ini bisa terjadi? Kita ambil contoh meningkatnya kejadian Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini banyak berkembang di daerah perkotaan yang panas dibandingkan dengan daerah pegunungan yang dingin. Namun dengan terjadinya Global Warming, dimana terjadi pemanasan secara global, maka daerah pegunungan pun mulai meningkat suhunya sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.

Degradasi Lingkungan

yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sampah Ancaman Bagi Tempat Wisata



Kawasan wisata alam merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang menyenangi nuansa alami. Selain itu kawasan wisata alam adalah sarana tempat terjadinya interaksi sosial dan aktivitas ekonomi.
Untuk menjaring masyarakat dan wisatawan sebanyak mungkin, setiap kawasan wisata alam harus menjaga keunikan, kelestarian, dan keindahannya. Semakin banyak kunjungan wisatawan, maka aktivitas dikawasan tersebut akan meningkat, baik aktivitas sosial maupun ekonomi. Setiap aktivitas yang dilakukan, akan menghasilkan manfaat ekonomi bagi kawasan tersebut. Namun yang harus diingat adalah bahwa limbah atau sampah yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut dapat mengancam kawasan wisata alam.
Sampah apabila dibiarkan tidak dikelola dapat menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan dan kelestarian kawasan wisata alam. Sebaliknya, apabila dikelola dengan baik, sampah memiliki nilai potensial, seperti penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas dan estetika lingkungan, dan pemanfaatan lain sebagai bahan pembuatan kompos yang dapat digunakan untuk memperbaiki lahan kritis di berbagai daerah di Indonesia, dan dapat juga mempengaruhi penerimaan devisa negara.

*Pengertian Sampah
Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous).
Soewedo (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis.
Komposisi Sampah
Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;
Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60 – 70%, dan sampah anorganik sebesar ± 30%.
Ancaman Bagi Kawasan Wisata Alam
Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut:
a. Gangguan Kesehatan:
· Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan infeksi;
· Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
d. Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.
Pengelolaan Sampah
Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti filosofi pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah adalah bahwa semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.
Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan wisata alam adalah:
a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.
b. Pemanfaatan Kembali
Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:
1). Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.
Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan composting sampah organik yang komposisinya mencapai 70%, dapat direduksi hingga mencapai 25%.


Gb.1. Proses Pemilahan Sampah
Gb.2. Proses Pembuatan Kompos

2). Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.
Penutup
Pengelolaan sampah yang dilakukan di kawasan wisata alam, akan memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah:
a. Menjaga keindahan, kebersihan dan estetika lingkungan kawasan sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung;
b. Tidak memerlukan TPS yang luas, sehingga pengelola wisata dapat mengoptimalkan penggunaan pemanfaatan kawasan;
c. Mengurangi biaya angkut sampah ke TPS;
d. Mengurangi beban Pemda dalam mengelola sampah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

IBU KOTA YANG SANGAT MENYEDIHKAN

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah pernah mengkaji pengaturan jam masuk dan pulang kantor untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Namun hingga kini belum diterapkan.
Pengaturan ini belum diterapkan, menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Prisatono, karena sektor swasta dan instansi pemerintah berbeda jadwal masuk maupun pulang kantor.
"Masih sulit untuk penerapannya, kata Udar saat dihubungi, Senin, 1 November 2010.

Namun, kata dia, pengaturan jam masuk kerja memang cukup efektif untuk memecah konsentrasi massa pengguna jalan. Sebab model seperti ini telah diterapkan pada jam masuk sekolah yang masuk 30 menit lebih pagi. Dari pukul 07.00, dimajukan menjadi pukul 06.30.

Meskipun demikian, rencana Pemprov DKI Jakarta untuk mengatur jam masuk dan jam pulang kerja tetap akan dilanjutkan.

Untuk wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, jam masuk kerja mulai pukul 07.30 WIB. Jakarta Barat dan Jakarta Timur pukul 08.00 WIB serta Jakarta Selatan pukul 09.00 WIB.

Dengan jam masuk kerja yang berbeda, secara otomatis, jam pulangnya juga berbeda. Hasil kajian ini akan dimatangkan kembali dan disampaikan dengan sektor swasta dan pemerintahan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PADANG TERJADI BENCANA ALAM SETELAH MENTAWAI

TRIBUNNEWS.COM, PADANG -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Jamil Padang, Sumatera Barat (Sumbar), sudah mulai menampung korban gempa dan tsunami Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Humas RSUP M Jamil Padang, Mardiswan, mengatakan, saat ini ada tiga orang warga Mentawai yang dirawat di RSUP M Jamil Padang.

Ketiganya, yakni Nelli (19), warga Malakopak, Pardamaian (26), warga Dusun Eruk Parabout dan Melda Yanti (12), warga Muntee, diantar pada Minggu (31/10/2010) sekitar pukul 13.00 WIB, dengan menggunakan helikopter.

Nelli (19), sebelumnya melahirkan anak di Desa Malakokap, Mentawai. Namun ia harus menjalani perawatan lanjutan di RSUP M Jamil Padang. Melda Yanti (12), dirawat setelah mengalami luka pada bagian pinggang sebelah kiri. Pardamaian (26), mengalami trauma tumpul akibat benturan dan masih berada di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUP M Jamil Padang.

Hingga Senin (1/11/2010), pukul 09.00 WIB, jumlah korban gempa dan tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang tewas, belum ada penambahan yakni masih 450 orang. Korban tewas terbanyak di Kecamatan Pagai Utara sebanyak 238 orang, Pagai Selatan 162 orang, Sipora Selatan 41 orang dan Sikakap 9 orang.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar), mencatat jumlah Korban luka berat sebanyak 271 orang dan luka ringan 142 orang. Jumlah warga yang hilang tinggal 96 orang.

Rumah warga yang rusak berat sebanyak 517 unit dan rusak ringan 204 unit. Rumah ibadah 7 unit, sekolah 6 unit, rumah dinas 4 unit, jembatan 7 unit, resort 2 unit, serta kapal 1 unit terbakar.

"Saat ini, sebanyak 14.983 orang masih mengungsi yang tersebar di Pagai Selatan sebanyak 8.394 orang, Pagai Utara 2.793 orang, Sipora Selatan 2.032 orang dan Sikakap 1.764 orang," kata Ade Edward, Manajer Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdal Ops PB) Sumatera Barat (Sumbar).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GUNUNG DI INDONESIA YANG PALING AKTIV

Panyabungan, Sumut (SIB)
Meningkatnya sejumlah aktivitas gunung merapi di Indonesia, tidak mempengaruhi gunung merapi di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, seperti Gunung Sorik Merapi yang masih normal.
Berdasarkan pantauan petugas pos pengamatan Gunung Sorik Merapi di Desa Sibanggor, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Minggu, menunjukkan gunung merapi aktif tersebut tidak ada peningkatan aktivitas.
Petugas pos pengamatan gunung, Kisroh, menjelaskan tidak ada aktivitas berarti dari gunung Sorik Merapi yang perlu dikhawatirkan.
Warga sekitar gunung juga merasa tidak khawatir dengan maraknya letusan gunung seperti yang sering terjadi saat ini.
Salah satu gunung merapi aktif atau gunung tipe A di Indonesia terdapat di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Meski dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah gunung menunjukkan peningkatan aktivitas, namun gunung Sorik Merapi tetap normal.
“Sejauh ini tidak ada pengaruh letusan Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta atau peningkatan aktivitas gunung lainnya, statusnya masih tetap normal. Memang gunung Sorik Merapi ini salah satu gunung aktif di Indonesia, tapi kondisinya tetap normal,” terang Kisroh.
Meski dalam keadaan normal, menurutnya petugas tetap bersiaga memantau aktivitas gunung ini selama 24 jam sehari.
Maraknya letusan gunung dalam beberapa hari terakhir juga tidak mempengaruhi warga di sekitar Gunung Sorik Merapi. Warga terus beraktivitas seperti biasa.
Warga mengaku tidak khawatir dengan Gunung Sorik Merapi meski gunung ini pernah menghancurkan perkampungan di kaki gunung puluhan tahun lalu.
Salah satu warga di kaki Gunung Sorik Merapi, H. Nuh Lubis, menjelaskan, terakhir kali gunung tersebut meletus dalam sekala besar pada tahun 1986 dan semburan materil dari gunung tersebut sampai ke Pasaman, Sumatera Barat.
“Di sini tidak begitu terasa karena arah letusan sebelah sana (bagian timur), yang paling besar terjadi pada tahun 1892 yang menyebabkan sebagian besar penduduk yang tinggal di sekitar gunung tewas,” tutur H. Nuh Lubis.
Menurut warga, jika Gunung Sorik Merapi mau meletus biasanya ada tanda-tanda seperti suara gemuruh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gunung Merapi hari ini kembali mengeluarkan awan panas

Gunung Merapi diperkirakan masih akan meletus lagi.

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas serta hujan abu pada Senin 1 November.

Diperkirakan masih akan letusan lagi, walaupun tidak sampai sebesar letusan pertama pekan lalu yang menewaskan 34 orang.

Dilaporkan tidak ada korban jiwa maupun cedera akibat letusan hari ini.

Letusan tersebut sempat membuat para pengungsi sempat panik. Sejak meletus pertama kali pekan lalu, tercatat 29.000 orang mengungsi.

Dan diperkirakan masih akan terjadi letusan berikutnya.

"Masih akan ada letusan karena belum semua energi dibebaskan," kata Dr. Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Hingga saat ini dirasakan belum perlu untuk memperluas kawasan tertutup dengan radius 10 km yang sudah diberlakukan.

Sebelumnya Gunung Merapi meletus Sabtu (30/10) subuh dan mengeluarkan debu sampai ke radius 7 km.

Kirim ke teman Versi cetak

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Go to Buret


I went to Buret yesterday.I went to Buret with my friends and my teacher.I went to Buret at 07.00 a.m.I drove Mr. Budi's car.
After I came in Buret at 08.00 a.m.I saw some view of Buret .There were monkeys,trees,lake,and etc.I was very lucky because when I went to Buret ,some people held"Upacara adat Ulur-Ulur".The first some people to carried along in a processian some product of agricultures from three village,they were Sawo village,Ngentrong village, and Gedangan village.
After Some hervest came in Buret,I recorded some procession of "Upacara adat Ulur-Ulur". And than Buret official prayed to God in order to three villages did'nt get some accident.
At 11.00 a.m I went home.An hour's walk I had lunch in Campur village.I ordered pecel rice and ice tea.I finished the first because I was very hungry and thirsty.After we finished we went home.
At 12.00 p.m I prayed Jum'at with Waskita in Boyolangu mosque.At 01.00 p.m the prayed Jum'at finished and we went home.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS